Cetakan Batik

Batik berasal dari Mesir abad pertengahan tetapi saat ini telah melihat negara-negara Asia sebagai pusat manufaktur utamanya. Di Indonesia, hanya anggota keluarga kerajaan yang menggunakan karya seni Batik di masa lalu karena mereka menganggap gaya memiliki makna khusus bagi pemakainya. Terlepas dari kenyataan bahwa kerajinan itu berasal dari Mesir, ia telah melakukan perjalanan ke wilayah lain di dunia seperti Asia dan Afrika. Hal ini memberikan setiap batik tertentu dengan pola atau desain yang unik dan khas karena setiap daerah sangat mengandalkan agama dan budaya lokal, kini batik mudah di dapat karena banyak toko busana yang jual seragam batik.

Motif batik tidak hanya digunakan pada berbagai jenis pakaian seperti kemeja, syal dan gaun tetapi juga digunakan untuk furniture, gambar beserta hiasan dinding. Batik biasanya merupakan proses yang sangat menuntut tenaga kerja yang menghasilkan pola cantik dan khas pada bahan permeabel seperti katun dan sutra. Pada awalnya, kain, biasanya berwarna putih atau krem ​​dibersihkan dalam air mendidih untuk menghilangkan semua sisa bahan lain seperti pati sebelum prosedur dimulai.

Pola yang disukai ditelusuri pada bahan yang dipilih, sedangkan bidang bahan yang tidak diwarnai disikat ringan dengan parafin (dilelehkan) dan juga lilin (Lilin lebah dll) untuk menghindari noda. Ini dilakukan dengan menggunakan kuas biasa atau terkadang, pena canting tradisional. Suhu lilin dikontrol pada suhu tertentu sepenuhnya.

Setelah lilin mendingin dan mengeras pada akhirnya, prosedur pewarnaan dapat dimulai. Ini dilakukan dengan memasukkan tekstil ke dalam pewarna, dengan warna yang lebih terang digunakan pada awalnya sebelum beralih ke yang lebih gelap. Jika direndam untuk waktu yang lama, warna yang dihasilkan menjadi lebih intens. Prosesnya terus berjalan sampai warna tertentu dan intensitas yang diinginkan tercapai. Setelah ini selesai, lilin harus dihilangkan dengan cara apa pun. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan setrika panas.