Tips Olahraga Arung Jeram
kini menjadi salah satu alternatif berwisata tak hanya berkunjung ke obyek wisata pada umumnya. Namun, tidak semua orang berani menjajal wisata ekstrim ini. Kebanyakan orang was-was hanyut gara-gara tidak bisa berenang dan kecemasan lainnya.
“Padahal, arung jeram yang dikerjakan sesuai dengan prosedur dan ketetapan yang ditetapkan, arung jeram bisa menjadi wisata yang sangat menyenangkan,” kata Miki Setya, salah satu pengelola Progo Xventours di Kota Magelang, Kamis (23/4) Rafting Sungai Elo .
Menurut Miki, ada lebih dari satu perihal yang wajib diperhatikan sebelum akan wisatawan terjun menyusuri sungai, seperti mengenal jenis, karakter, dan grade (tingkat jeram) sungai itu sendiri. Miki menyebutkan, di lokasi Magelang ada dua sungai yang sering menjadi lokasi wisata arung jeram, yakni Sungai Elo serta Sungai Progo Atas dan Bawah.
“Sungai Progo bagian atas, masuk grade 3 dan Kali Elo grade 2 supaya masuk kategori aman untuk pemula dan anak-anak divatas delapan tahun, bahkan bagi yang tidak bisa berenang sekalipun,” jelas Miki.
Sedangkan, sungai Progo bagian bawah terhitung grade tinggi antara 4 sampai 5, artinya sungai tersebut punya arus sungai kuat dan punya jeram yang tergolong ekstrim. Arung jeram di sungai ini wajib dikerjakan oleh orang yang profesional.
Selanjutnya, kata Miki, wisatawan terhitung wajib memperhatikan cuaca dan debit arus sungai. Jika cuaca hujan yang mengakibatkan debit air sungai melampaui batas aman maka wisatawan tidak diperkenankan untuk arung jeram. Pun, kala kemarau, debit air sangat kecil supaya banyak bebatuan yang dimungkinkan membahayakan wisatawan.
“Baik wisatawan maupun pemandu wajib kenakan perlengkapan pengaman yang memadai, menjadi berasal dari pemanfaatan pelampung, helm, dayung, dan perahu karet yang berkualitas,” papar Miki.
Hal lain yang wajib diperhatikan, tandas Miki, adalah kredibilitas operator dan pemandu arung jeram. Miki menjelaskan, pemandu yang kredibel adalah pemandu yang menguasai tehnik arung jeram serta berpengalaman. Termasuk kapabilitas berikan pertolongan
(rescue).
“Dalam pas dekat wisata arung jeram dapat punya sertifikasi, sesuai dengan standar yang berlaku, terhitung bagi para pemandunya,” imbuh Miki.
Manajer Pemasaran Progo Xventours, Isnu Priyanto, mengakui bisnis arung jeram, khususnya di Sungai Progo, sempat lesu pasca-tragedi hilangnya wisatawan arung jeram di Sungai Progo Bawah lebih dari satu bulan lalu. Namun, pas ini wisata arung jeram menjadi menggeliat lagi menyusul usaha promosi dan service yang prima kepada para wisatawan.
“Wisatawan telah menjadi menaruh keyakinan kepada kami. Setiap hari, khususnya akhir pekan dan liburan, banyak wisatawan yang